Kamis, 22 Desember 2011

“ Ciuman Hantu “


Pluk !
Darki menoleh, sesorang telah menimpuknya dengan batu kecil. Tepat mengenai lehernya. Siapa sih ? Pikirnya sambil tengok kiri kanan, tapi di sana tidak ada seorangpun. Lalu segera Darki membetulkan celananya dan pergi dari tempat itu, dengan cepat, sebelum ada anak lain yang tau.
”Ki!”
Darki segera menoleh dan menghentikan langkahnya. Hm, pasti nih anak yang usil, yang tadi ngelempar-lempar gue, pikir Darki geram.
”Lo kayak tukang kredit lagi ngejar utang, jalannya cepet banget?” tanya sam setelah sampai di depan Darki.
”Elo tuh, anaknya emang jail!” sewot Darki sambil melotot. Sam mengernyit heran. Baru ketemu udah di tuduh yang tidak-tidak. Jelas saja Sam protes dan balas melotot.
”Apa-apaan ini ? Nuduh orang tanpa bukti yang jelas. Bisa gue tuntut lo, ”ujar Sam marah-marah.
”Elo kan yang tadi nimpuk gue?”
”Nimpuk apaan?”
”Nimpuk gue pake krikil. Nih lihat, sampai kena leher gue,” kata Darki sambil memperlihatkan leher bekas kena timpuk.
Sam melongo sambil ngelihatin leher Darki, Lalu ketawa cekakakan. Darki tambah sewot, merasa di ketawain begitu.
”Itu sih bukannya kena lempar kerikil, tapi bekas di sosor sama cewek elo. Iya kan?”
”Gundulmu!”
”Lihat aja, ini kan bekas gigitan,” kata Sam sambil nunjuk ke leher Darki.
Tiba-tiba Diah, si cewek tukang gosip lewat dan langsung teriak, Begitu melihat Sam yang sedang megang megang leher Darki.
”Ya ampuuuunnnn, kalian lagi ngapain ?Astaga, gue nggak nyangka, ternyata kalian berdua....” ups !
Sam langsung membekap mulut Diah, sampai Diah kesusahan buat nafas. Diah meronta-ronta sekuat tenaga, melepaskan bekapan tangan Sam di mulutnya. Sam takut, kalau sampai Diah salah presepsi. Cewek itukan biang gosip, bisa bahaya, kalau sampai gosip yang menyesatkan ini sampai tersiar sampai kepenjuru dunia.
”Awas lo, ngegosipin yang enggak-enggak!”
Bentak Sam sambil melotot ke arah Diah. Diah masih kesusahan nafas, padahal tangan Sam sudah membebaskan mulutnya.
”Terus, kalian ngapain, pake pegang-pegang leher segala?” tanya Diah masih saja penasaran pada Sam dan Darki.
”Eh, sundel, gue lagi ngeliatin leher dia. Masalahnya leher si Darki merah, bekas kena gigit,” kata Sam menjelaskan. Diah manggut-manggut mulai percaya omongan Sam. Masalahnya Sam itu orangnya jujur dan nggak pernah bohong, kecuali kalau kepepet,hehehhe.
”Enak aja, kena gigit! Kena timpuk elo tau!”
Darki sewot membela diri. Karena ia merasa tanda merah di lehernya itu bukan bekas kecupan ataupun gigitan. Lagian, gigitan siapa? Pacar aja nggak punya? Gigitan setan?
”Eh iya loh, bekas gigitan,” kata Diah sambil memandangi tanda di leher Darki. Membuat Darki semakin penasaran saja. Sudah ada dua orang yang mengatakan, lehernya ada bekas gigitan. Padahal Darki menyangka itu bekas timpukan Sam. Tapi Sam sampai sumpah-sumpah, kalau dia nggak melakukan itu. Akhirnya Darki berfikir, benar juga sih, nggak mungkin kalau Sam yang nimpuk pakai kerikil tadi, sedangkan Sam baru datang. Terus, siapa yang nimpuk dong? Pikir Darki bingung. Dan ia pun segera berlari pergi ke toilet dan ngaca, ngeliatin lehernya. Ternyata benar, di lehernya ada tanda merah seperti bekas gigitan.
Darki pergi ninggalin Sam dan Diah yang masih penasaran saja. Ia pun pergi ke warung depan sekolah dan membeli tensoplas, buat nutupin bekas luka di lehernya. Ia nggak mau nanti timbul gosip yang macam-macam. Nanti malah kacau balau. Padahal Darki sedang ngadain PDKT sama Lisda, cewek berambut cepak dikelasnya. Kalau nanti Lisda tahu dan menuduhnya yang ngak-ngak, bisa gagal Darki mendapatkan cintanya.
Ternyata bukan hanya Darki yang punya tanda merah di lehernya, seperti bekas gigitan itu. Ada dua temen sekelasnya, Rasmian dan Dado. Mereka juga punya tanda yang sama. Juga ada dari anak-anak kelas lain. Dan setelah di hitung-hitung, hampir ada sepuluh orang.
Aneh! Sepuluh murid cowok, mempunyai tanda yang sama di lehernya. Ada yang kemudian di tutup pakai tensoplas, ada yang di kerok pakai bawang merah, bahkan ada yang kemudian ditambah beberapa tanda merah lagi oleh ceweknya. Hhihihiii ....
Kejadian ini membuat geger di SMU Mulya. Anak-anak mengira bahwa di sekolah itu ada hantunya. Hantu cewek yang suka mencium leher. Hal ini membuat anak-anak yang masih pada jomblo, jadi penasaran dan berlomba-lomba ingin merasakan tanda merah di leher itu.
Tapi nara sumber sepuluh cowok yang lehernya merah itu, tidak ada satupun yang mengaku, dimana mereka mendapatkannya. Mereka merahasiakannya. Mreka menutup rapat-rapat rahasia itu. Rahasia yang kalau di bongkar, bisa membuat malu mereka. Dan itu tidak akan mereka katakan. Karena ini menyangkut harga diri.
Termasuk Darkli. Sudah bnyak teman-temannya di kelas, menginterogasi, tapi dia tetap tutup mulut. Bahkan sampai ada Nerman dan Yani, petugas Mading yang ingin mewawancarainya, karena berita itu akan di tulis di mading, tapi Darki tetap kekeh, nggak mau buka mulut.
Jelas ini membuat penasaran satu sekolah. Sampai akhirnya pak kepala sekolah ikut turun tangan. Tapi tetap saja, para nara sumber tidak mau buka mulut. Sampai pak kepala sekolah akhirnya nyerah dengan sendirinya.
Tapi di SMU Mulya ada Diah. Dialah cewek yang bernyali singa. Dia tidak akan membiarkan berita menggantung begitu saja. Ia akan terus mencari sumber dari segala sumber berita. Nggak heran sih, karena dia itukan bergelar si ratu gosip.
Kagetnya Diah, ketika melihat dua cowok itu membuka celananya dan......... Akh, Diah tidak tega buat melihat. Segera ditutupnya kedua matanya dengan jari tangan. Sampai kedua cowok itu selesai membuang hajatnya.
Hm.....enak sekali mereka kencing sembarangan, pikir Diah geram. Makanya ditaman belakang sekolah itu jarang ada anak-anak yang duduk disana, karena bau pesing yang sangat mengganggu. Ternyata di bawah pohon itu, tempat kencing para cowok. Ugh dasar! Terus apa gunanya di sekolah ada toilet, kalau mereka tetap kencingnya sembarangan. Dasar cowok !
Diah tetap menunggu di dekat taman, sampai bel berbunyi. Ia sampai bela-belain nggak pergi ke kantin, hanya untuk mencari informasi. Tapi sampai pegel ia menunggu, nggak ada apa-apa. Nggak ada yang mencurigakan. Diahpun pergi, berjalan dengan langkah berat, karena perjuangganya hari ini, untuk mengunngkap ada apa sebenarnya di sekolah itu, hingga beberapa cowok lehernya merah itu, nggak terungkap.
Besoknya di sekolah, kembali geger. Ada dua cowok lagi yang dapat tanda merah di leher. Dan dia adalah anak kelas dua A3, Yus Botak dan Anwar.
Diah kaget. Yus botak dan Anwar kan, dua cowok yang kemarin ia lihat kencing di bawah pohon di taman sekolah. Jadi............... Diah mulai menerka-nerka. Dan ia langsung menemui Darki.
”Eh, gue tau sekarang, kenapa leher elo merah,” kata Diah dan langsung duduk di dekat Darki. Darki yang masih nyengar-nyengir menahan sakit hanya menoleh sekilas.”Emang sakit ya?” tanya Diah.
Darki mengangguk. Diah melihat tanda merah di leher Darki, menjadi luka seperti borok. Diah bergidik ngeri.
”Makanya, jangan suka kencing sembarangan,” kata Diah. Sam yang ada di sampaing Darki langsung mengernyit.
”Kencing sembarangan gimana?” tanya Sam nggak ngerti.
”Iya, ini kan karena dia kencing sembarangan di bawah pohon, belakang sekolah,” sahut Diah yakin. Sam menatap Darki ragu.
Darki membatin. Kok nih anak tau sih ? Dari mana dia tau ? Apa dia ngeliat, waktu gue lagi kencing ya?
Lisda yang ada di bangku belakang dan mendengar obrolan mereka, langsung mendekat.
”Oh, jadi elo suka kencing sembarangan?” tanya Lisda ketus.”Kalau gitu, gue nggak mau pacaran sama elo. Gue paling alergi sama cowok yang kencingnya sembarangan!” kata Lisda lalu pergi.
Darki hanya bisa melongo. Gara-gara hal yang sepele itu. Ia harus kehilangan cewek. Padahal ia sudah ngebet banget untuk mendapatkan Lisda.
Lima menit lagi bel bunyi. Diah berlari keluar kelas. Darki dan Sam saling pandang, heran. Kok tiba-tiba Diah berlari keluar kelas? Jangan-jangan Diah mau kencing di bawah pohon juga? Fikir Darki jail.
Diah sampai di taman belakang sekolah. Ia akan menuliskan sesuatu di tembok, dekat pohon, sambil menutup hidungnya, karena bau pesing yang menyengat. Tapi betapa terkejutnya Diah, ketika di tembok pembatas itu sudah ada tulisan.
”ini adalah rumah kami, jangan ganggu kami dengan mengencingi rumah kami, sebelum kami marah!!!!!!!!!!!”
Deg ! Jantung Diah seperti mau copot, membaca tulisan  bewarna merah, seperti warna tanda di leher Darki dan cowok-cowok lain, yang pernah kencing di tempat itu. Lalu siapa yang menulis itu ? Hantukah ?
Diah baru berkedip, setelah matanya menangkap sekelebat bayangan hitam di bawah pohon besar.






Nama         : Ika Agustini
Npm           : 26209349
Kelas         : 3EB10

Kamis, 15 Desember 2011

UNTUK MEMBUAT VISI HARUS MEMPERHATIKAN HAL-HAL BERIKUT :


*   Singkat, sederhana, jelas dan menarik
*   Mudah diingat
*   Sesuai dengan nilai-nilai pribadi
*   Terkait dengan kebutuhan pribadi dan kebutuhan sosial
*   Menggugah untuk melaksanakannya
*   Inspirasional
*   Menantang
*   Deskripsi dari suatu kondisi ideal
*   Memberikan arah kegiatan di masa yang mendatang
*   Memberikan kriteria pembuatan keputusan yang jelas
*   Tidak memiliki batas waktu

TAHAP-TAHAP MENCIPTAKAN IDE CEMERLANG


v  Uraikan pokok masalah dan tulislah dalam berbagai sudut pandang. Apabila pikiran lagi kurang mood, anda bisa minta pendapat orang lain tentang persoalan tersebut
v  Ungkapkan setiap permasalahan yang muncul dan buatlah pertanyaan-pertanyaan
v  Buatlah peta-peta masalah dihubungkan dengan apa yang mempengaruhi dan apa saja yang dapat terpengaruh oleh permasalahan yang ada
v  Biarkan ide-ide muncul. Tulislah sebanyak-banyaknya. Hindari mengevaluasi ide yang baru muncul
v  Setiap ada ide yang muncul tulislah, hindari mengevalusi ide-ide tersebut
v  Lihat kembali permasalahannya

BANGKIT KEMBALI DAN LAKUKAN YANG TERBAIK



Waktu terus berjalan mengiringi kehidupan manusia melaju dari suatu masa ke masa berikutnya menghadapi perubahan demi perubahan. Seiring perjalanan waktu, selayaknya kita melakukan keanekaragaman aktivitas yang terbaik dalam menghadapi berbagai perubahan. Mengerahkan segala sesuatu yang terbaik tidak selalu berarti melakukan sesuatu yang paling kita mampu, dan tidak pernah berarti melakukan lebih yang kita bisa.
Hal yang menjadi penting adalah bagaimana memaksimalkan potensi yang dimiliki serta mengerjakan hal yang terbaik secara konsisten.